Senin, 19 Desember 2011

3 Cara Pelajar Baik Mempelajari Sesuatu


1. Pelajar yang baik menyuarakan bahan yang dipelajarinya, perlahan-lahan atau dengan keras. Mereka melambatkan kecepatan membacanya, mendengarkan setiap kata sementara mereka membaca.

2. Pelajar yang baik, jika mendapat hambatan, secara otomatis membaca kembali sampai bisa memahami bahannya. Sebaliknya pembaca yang buruk terus saja membaca walaupun tidak menangkap maksudnya pada kesempatan pertama.

3. Pelajar yang baik menjadi “terlibat secara aktif “ dengan informasi baru. Mereka memikirkan apa yang dibaca, menantangnya dan menguasainya.

Alternatif Mengalikan Bilangan Belasan



Disini kita akan menggunakan metode menggunakan bilangan rujukan (bilangan pembantu), langsung contoh saja ya, agar tidak rumit. Kita menggunakancontoh 13 X 14 dengan 10 sebagai bilangan rujukan.
10 13 X 14 =
Kedua bilangan tersebut lebih besar dari 10, jadi kita meletakkan bilangan lebihnya dari 10 yaitu 3 dan 4. 13 adalah 10 ditambah 3, jadi kita tambahkan tanda + di depan 3. 14 adalah 10 ditambah 4, jadi kita tambahkan tanda + di depan 4.
+3 +4
10 13 X 4 =

Kita kerjakan secara diagonal, 13 ditambah 4 atau 14 ditambah 3 sama dengan 17. Tulislah 17 setelah tanda sama dengan. Kalikan 17 dengan bilangan rujukan (10) sehingga menghasilkan 170. 170 adalah subtotal kita. Tulislah 170 setelah tanda sama dengan.

Langkah terakhir adalah kalikan bilangan-bilangan yang ada yang berlebih, yaitu 3 dikali 4 menghasilkan 12. Tambahkan 170 dengan 12 dan hasilnya adalah 182.

+3 +4
10 13 X 4 = 170
12 +
182 JAWABAN

7 Kata-kata Bijak




  1. Sediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmat
Sediakan waktu untuk ketawa, karena itu musiknya jiwa
Sediakan waktu untuk berpikir, karena itu pokok kemajuan
Sediakan waktu untuk kegembiraan, karena itu membuat muda selalu
Sediakan waktu untuk beriman, karena itu adalah induk dari segala ketentraman hati
  1. Orang yang membaca sebuah buku yang dalam artinya lebih besar manfaatnya dari membaca 50 buku cerita yang tidak berarti.
  2. Kita harus menjaga optimis, orang yang bersifat riang dan gembira, selalu menghargakan barang yang ada dan tidak menyesalkan barang yang tidak ada
  3. Hidup tiada berilmu sebagai sampan tidak berkemudi. Orang yang tidak menambah ilmunya, berarti kalah dalam perjuangan hidup.
  4. Hati sama dengan pisau. Pengetahuan sama dengan batu asahan. Apabila pisau tidak diasah sama batu asahan tentu pisau akan majal dan berkarat. Orang yang tidak mau menjadi murid dia tidak akan menjadi guru.
  5. Empat macam pencaharian:
  1. Pertama akal, ialah orang yang hidup bertani
  2. Pertengahan akal, orang yang hidup berdagang
  3. Penghabisan akal, orang yang hidup memburuh
  4. Kehilangan akal, mencari dengan tidak halal
  1. Buku merupakan perbendaharaan yang tidak ternilai untuk kemajuan hidup. Hidup kita seluruhnya adalah belajar. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke lubang lahat.